Jumat, 02 Mei 2025

Menjadi Guru MI: Bukan Sekedar Profesi Tapi Jalan Mengabdi dan Meraih Ridho Ilahi

oleh: Dr. Ainun Mahfuzah, M.Pd

        Menyelami dunia anak-anak Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah pengalaman yang kaya makna, sebuah perjalanan yang membangun kesadaran dan pemahaman tentang bagaimana cara mereka belajar, tumbuh, dan berkembang. Anak-anak di MI bukan hanya sedang belajar membaca dan berhitung, tetapi juga sedang menyerap nilai-nilai kehidupan, spiritualitas, dan karakter dalam setiap langkah kecil mereka. Di sinilah peran Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) menjadi sangat strategis.
    
        PGMI bukan sekadar perkuliahan yang membekali mahasiswa dengan keterampilan mengajar, tetapi juga menyiapkan calon pendidik yang mampu membimbing dengan ilmu pengetahuan, mendidik dengan hati yang penuh kesabaran, memotivasi dengan keteladanan, serta menjalankan nilai-nilai religi dalam keseharian. Melalui PGMI, mahasiswa diajak untuk memahami pendekatan pendidikan yang terpadu antara ilmu umum dan nilai-nilai keislaman. Mereka mempelajari psikologi umum, psikologi perkembangan anak, pengembangan media pembelajaran, aritmetika, geometri, serta metode dan strategi mengajar berbagai mata pelajaran umum seperti IPAS, Pendidikan Pancasila, juga mata pelajaran keislaman seperti Qur’an Hadis, Fiqih, Akidah Akhlak, hingga Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. 

        Profesi guru MI adalah pilihan hidup, bukan sekadar pekerjaan. Di tangan guru MI, masa depan generasi muslim Indonesia dibentuk: generasi yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan luhur secara moral. Maka, memilih PGMI bukan hanya langkah akademik, tetapi juga komitmen membangun peradaban Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
 
PGMI bukan sekadar perkuliahan untuk mencari pekerjaan,
tetapi bekal untuk hidup sebagai manusia, bekal menjadi guru terbaik bagi siswa,
dan bekal untuk menghadapi kehidupan nyata.

0 comments:

Posting Komentar