oleh: Dr. Ainun Mahfuzah, M.Pd
Menyelami dunia anak-anak Madrasah Ibtidaiyah
(MI) adalah pengalaman yang kaya makna, sebuah perjalanan yang membangun
kesadaran dan pemahaman tentang bagaimana cara mereka belajar, tumbuh, dan
berkembang. Anak-anak di MI bukan hanya sedang belajar membaca dan berhitung,
tetapi juga sedang menyerap nilai-nilai kehidupan, spiritualitas, dan karakter
dalam setiap langkah kecil mereka. Di sinilah peran Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) menjadi sangat strategis.
PGMI bukan sekadar perkuliahan yang
membekali mahasiswa dengan keterampilan mengajar, tetapi juga menyiapkan calon
pendidik yang mampu membimbing dengan ilmu pengetahuan, mendidik dengan hati
yang penuh kesabaran, memotivasi dengan keteladanan, serta menjalankan
nilai-nilai religi dalam keseharian. Melalui PGMI, mahasiswa diajak untuk
memahami pendekatan pendidikan yang terpadu antara ilmu umum dan nilai-nilai
keislaman. Mereka mempelajari psikologi umum, psikologi perkembangan anak,
pengembangan media pembelajaran, aritmetika, geometri, serta metode dan strategi
mengajar berbagai mata pelajaran umum seperti IPAS, Pendidikan Pancasila, juga
mata pelajaran keislaman seperti Qur’an Hadis, Fiqih, Akidah Akhlak, hingga
Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
Profesi guru MI adalah pilihan hidup, bukan
sekadar pekerjaan. Di tangan guru MI, masa depan generasi muslim Indonesia
dibentuk: generasi yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan
luhur secara moral. Maka, memilih PGMI bukan hanya langkah akademik, tetapi juga
komitmen membangun peradaban Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
PGMI bukan sekadar perkuliahan untuk mencari pekerjaan,
tetapi bekal untuk hidup sebagai manusia, bekal menjadi guru terbaik bagi siswa,
dan bekal untuk menghadapi kehidupan nyata.
0 comments:
Posting Komentar